Quantum learning
menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP (neurolinguistik programme) dengan teori,
keyakinan dan metode yang lain. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari
berbagai teori dan strategi belajar seperti:
1)
Teori otak kanan atau kiri
Otak kita terbagi
menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan tersebut
bertanggung jawab terhadap cara berpikir, dan masing-masing mempunyai
spesialisasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu. Orang yang dominan pada otak
kiri, biasanya akan :
a) memilih
sesuatu yang berurutan.
b) belajar
lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
c) menyukai
kata-kata, simbol dan huruf
d) lebih
memilih instruksi yang berurutan secara detail
Sedangkan
untuk orang yang dominan pada otak kanan, biasanya akan :
a) merasa
lebih nyaman dengan sesuatu yang acak
b) paling
baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian
c) menyukai
gambar, grafik, dan diagram
d) lebih
memilih yang spontan, lingkungan pembelajaran yang mengalir.
(Eric Jensen, 2008:33)
Jika ditanya mana yang lebih penting
antara belahan otak kanan atau kiri, tentu jawabannya adalah keduanya sangat
penting. Namun jika orang mampu memanfaatkan kedua belahan otak ini secara
seimbang, maka belajar terasa sangat mudah karena mereka mempunyai pilihan
untuk menggunakan bagian otak yang diperlukan dalam setiap pekerjaan yang
sedang dihadapi. Ketidakseimbangan otak kita dapat dilihat dari kecenderungan kita
dalam melakukan kegiatan, lebih banyak melibatkan otak kanan atau otak kiri.
Selain itu, kondisi kita yang jenuh pun bisa menjadi indikasi adanya ketidakseimbangan
aktivitas antara otak kanan dan otak kiri kita.
Kita dapat menggunakan beberapa strategi
untuk menyeimbangkan fungsi belahan otak kiri dan otak kanan, antara lain :
a) Jika
anda dominan menggunakan otak kiri, cobalah melakukan aktivitas otak kanan dan
sebaliknya
b) Menggunakan
musik dalam melakukan aktivitas berpikir dan berolahraga secara teratur
(Yunsirno, 2010:102)
Dalam proses pembelajaran dengan quantum learning proses menyeimbangkan
otak kanan dan otak kiri ini dilakukan dengan memberikan musik pada saat proses
pembelajaran, memberikan brain game
pada saat waktu jeda, memberikan gambar pada materi pembelajaran, dan
lain-lain.
2)
Pilihan modalitas/gaya belajar (visual,
auditorial dan kinetik)
Gaya belajar merupakan sesuatu yang penting agar
proses belajar bisa menyenangkan dan hasilnya pun memuaskan. Seringkali
orangtua atau pengajar memaksakan suatu gaya belajar yang tidak cocok bahkan
tidak disukai anak atau murid. Padahal gaya belajar merupakan kunci sukses
untuk mengembangkan kinerja dalam belajar. Ini juga bisa diterapkan dalam
teknik memperoleh pengetahuan atau informasi secara individu atau dalam dunia
kerja sekalipun. Sekali saja kita tahu gaya belajar, maka jutaan ilmu akan
mudah diserap karena gaya belajar merupakan kombinasi dari menyerap, mengatur,
dan mengolah informasi yang kita peroleh.
Ada 3 gaya belajar yang dikenal, yaitu visual,
auditorial, dan kinestetik. Penjelasan untuk masing-masing gaya belajar akan
dijelaskan pada sub bab berikutnya.
3) Belajar
dengan simbol (metaphoric learning)
Penggunaan symbol dalam proses belajar mengajar akan
membantu siswa dalam mengingat konsep-konsep yang diajarkan. Simbol-simbol ini
biasanya akan memberikan konsep-konsep tersamar yang nantinya akan membantu
penciptaan, penyimpanan, dan pencarian informasi secara visual.
4)
Simulasi atau permainan
Orang sering menganggap bermain adalah sebuah
kegiatan yang menghabiskan waktu, tidak berguna, dan cenderung dianggap negatif.
Orang tua pun sering memberi batasan waktu bermain untuk anak-anaknya dan
sebaliknya mereka didorong-dorong untuk duduk diam belajar. Hal ini sangat
berbeda dengan dunia anak-anak yang lebih senang bermain daripada harus duduk
diam memperhatikan pelajaran.
Hal tersebut menjadi tugas bagi pendidik untuk mampu
memadukan dunia bermain anak dengan target pengajaran mereka. Para guru harus
betul-betul menjiwai masa anak-anak dan di sisi lain juga untuk mewujudkan
harapan orang tua. Guru harus melakukan pembelajaran aktif yang membuat belajar
menjadi hidup dan memikat perhatian siswa.
0 comments:
Post a Comment