Wednesday, March 14, 2012

Husnudzon, why not?


Pagi ini, si hijau mengantarkan sebuah pesan singkat yang ternyata tak singkat. Sebuah pesan sekaligus nasehat yang sangat tepat diberikan pada kondisi in the galau. Terinspirasi dari sms tersebut, maka saya tuliskan kembali pesan tersebut, tentunya dengan sedikit bumbu-bumbu penyedap, biar tulisanny pun makin sedap dibaca.
Waktu kecil dulu, bahkan mungkin sampai sekarang kita masih ingat cerita ayah, bunda, ustadzhah, bu guru atau apapun itu namanya tentang kisah para nabi dalam al-qur’an, antara lain :
  • Nabi Nuh belum tahu bahwa banjir nantinya akan datang ketika ia membuat kapal yang ditertawakan oleh kaumnya. 
Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami , dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang zalim itu, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS. Hud: 37)    

Maka mereka mendustakan Nuh , kemudian kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).
(QS. Al-A’raf: 64).
  • Nabi Ibrahim belum tahu bahwa akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya.
Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar (Ash-Shaaffaat:101)
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (Ash-Shaaffaat:102)
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).( Ash-Shaaffaat:103)
Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, (Ash-Shaaffaat:104)
Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Ash-Shaaffaat:105)
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.( Ash-Shaaffaat:106 )
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar (Ash-Shaaffaat:107)
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (Ash-Shaaffaat:108)
(yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. (Ash-Shaaffaat:109)
  • Nabi Musa belum tahu bahwa laut akan terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya
“Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu lalu kami selamatkan kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya, sedang kamu sendiri menyaksikan”.     (Al Baqarah:2)
“Lalu Kami wahyukan kepada Musa, Pukullah lautan itu dengan tongkatmu. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar.” (Asy-Syu’ara:63)
Dari beberapa kisah nabi di atas, maka ketahuilah kawan bahwa ternyata di balik KETIDAKTAHUAN kita, Allah telah menyiakan surprise saat kita menuaikan perintahNYA.
“Boleh jadi engkau tak suka padahal baik menurut Allah bagimu (Al-Baqarah:216)

Jangan tergesa-gesa mengeluh atau kecewa atas apa yang telah diperintahkan dan ditakdirkanNya, karena pilihan Allah pasti yang terbaik. Tetap lakukan yang TERBAIK dan HUSNUDZON kepada Allah. Karena di balik semua ujianNya, Allah telah menyiapkan sebuah HADIAH INDAH.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment