Monday, April 9, 2012

Quantum Learning's Steps


Dalam kegiatan belajar di kelas, quantum learning menggunakan berbagai macam metode, misalnya ceramah, tanya jawab, diskusi, presentasi, permainan, kerja kelompok, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan karena metode-metode tersebut tidak ada yang sempurna bila berdiri sendiri, sehingga harus digunakan secara bergantian untuk saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada. Penggunaan berbagai metode penyajian pelajaran secara bergantian akan membuat siswa menikmati kegiatan belajarnya dan tidak merasakan belajar yang monoton, serta perbedaan karakteristik pada siswa dapat terlayani dengan baik.
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Lerning dengan cara:
1)      Kekuatan Ambak (Apa Manfaatnya Bagiku)
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (De Potter dan Hernacki, 2008:49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari suatu materi.
Guru harus memiliki minat besar terhadap materi yang mereka ajarkan dan menunjukkan niat yang jelas dan pengharapan yang tinggi bahwa anak-anak juga akan menyukai pelajarannya karena antusiasme itu menular (Barbara, 2007 : 217).
2)      Penataan lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa. Menurut De Porter dkk (2008), penataan lingkungan ini dapat dilakukan dengan beberapa macam cara, antara lain:
a)      Pasang poster ikon
Ciptakan ikon atau simbol untuk setiap konsep utama yang kita ajarkan dan gambarkan di atas selembar kertas berukuran 25 x 40 cm atau lebih besar. Pasang poster-poster ikon tersebut di depan kelas di atas pandangan mata, memberikan gambaran keseluruhan, tinjauan global dari bahan pelajaran. Ini akan membantu penciptaan, penyimpanan, dan pencarian informasi secara visual.
Guru juga dapat mengambil selangkah lebih jauh dan menggunakan poster ikon untuk mengintip “acara yang akan datang”. Tempatkan poster ikon unit selanjutnya pada dinding sisi lain. Jika materi ditampakkan dengan cara demikian, minat siswa akan terpicu :”Tentang apa ya kira-kira poster yang itu?”
b)      Pasang poster afirmasi
Poster afirmasi berisi pesan motivasi untuk siswa, seperti “ Aku mampu mempelajarinya!” dan “Aku menjadi semakin pintar dengan setiap tantangan baru.”Menempatkan poster-poster itu di dinding samping setinggi mata orang duduk. Perhatikan pula bahwa poster ini juga setinggi telinga. Pada saat siswa memandang sekeliling ruangan, poster-poster tersebut “mengucapkan” afirmasi seperti dialog internal, sehingga menguatkan keyakinan tentang belajar dan tentang isi yang diajarkan oleh guru.
c)      Gunakan warna
Warna dapat dipergunakan untuk memperkuat pengajaran dan belajar siswa. Penggunaan warna dapat di ruang kelas untuk mencatat dan penyajian materi dalam modul.
d)     Pengaturan bangku
Penataan bangku di ruang kelas memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran. Di ruang kelas, bangku siswa dapat disusun untuk mendukung tujuan belajar bagi pelajaran apa pun yang diberikan. Guru bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis interaksi yang diperlukan.
e)      Tumbuhan, aroma, dan cahaya
Tumbuhan – tumbuhan akan menyediakan oksigen dalam udara kita dan otak kita berkembang karena oksigen. Semakin banyak oksigen yang didapatnya, semakin baik otak berfungsi. Menurut Hirsch dalam De Porter dkk (2008 : 72),  manusia dapat meningkatkan kemampuan berpikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan wangi bunga tertentu. Selain itu, Rogers dalam Kerri Bartlett (2008 : 1) juga menyebutkan bahwa “The classroom mood is enhanced by lamps, providing pleasant lighting and live plants that create a homey atmosphere. playing energizing music and scenting the room with lemon-citrus to keep students alert and using quantum learning key phrases with students like, “Everything Is On Purpose” and “Failure Leads To Success. It is important to create a comfortable, safe, positive and stimulating classroom environment for learning and taking risks.”.
Dengan demikian penataan ruang yang terang dengan pencahayaan, ruangan yang bersih dan berbau wangi dapat meningkatkan motivasi siswa.
f)       Musik
Adanya musik dapat menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri siswa. Manfaat musik bagi pembelajaran adalah :
(1)   Relaksasi dan mengurangi stress
(2)   Memacu kreativitas melalui pengaktifan gelombang otak
(3)   Menstimuli ketrampilan motorik, berbicara, dan perbendaharaan kata
(4)   Mengurangi masalah-masalah disiplin
(5)   Memfokuskan dan menyejajarkan energi kelompok
(6)   Sebagai perantara transmisi informasi sadar dan tak sadar
Pemilihan jenis musik harus diperhatikan, agar jangan musik yang diperdengarkan malah mengganggu konsentrasi belajar siswa. Menurut Barbara Bullard (2004 : 2) disebutkan bahwaMusic is the only input that naturally synchronizes the brain, different musical backgrounds can be used throughout our lives to help the brain achieve any desired state”.
g)      Memupuk sikap juara
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan lebih dihargai.
h)      Bebaskan gaya belajarnya
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam quantum learning, guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.
Gardner dan Veins dalam Barbara (2007) menyatakan bahwa kecerdasan tertentu digunakan sesuai kebutuhan, sementara gaya belajar merasuk dan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berbagai lingkungan dan situasi.
i)        Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.
j)        Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang lain.
k)      Jadikan anak lebih kreatif
Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.
l)        Melatih kekuatan memori anak
Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik.
Pembelajaran quantum learning lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa dalam berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan, sehingga hasil penelitian quantum learning terletak pada modus berbuat yaitu katakan dan lakukan. Semakin banyak indera yang terlibat dalam interaksi belajar, maka materi pelajaran akan semakin bermakna.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment