Dalam kegiatan belajar di kelas, quantum learning
menggunakan berbagai macam metode, misalnya ceramah, tanya jawab, diskusi,
presentasi, permainan, kerja
kelompok, dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan karena metode-metode tersebut tidak
ada yang sempurna bila berdiri sendiri, sehingga harus digunakan secara
bergantian untuk saling melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada. Penggunaan berbagai
metode penyajian pelajaran secara bergantian akan membuat siswa menikmati
kegiatan belajarnya dan tidak merasakan belajar yang monoton, serta perbedaan
karakteristik pada siswa dapat terlayani dengan baik.
Adapun langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
melalui konsep Quantum Lerning dengan cara:
1)
Kekuatan Ambak (Apa Manfaatnya Bagiku)
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan
secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (De Potter dan
Hernacki, 2008:49). Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan
adanya motivasi maka keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini
siswa akan diberi motivasi oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat
apa saja setelah mempelajari suatu materi.
Guru harus memiliki minat besar terhadap materi yang
mereka ajarkan dan menunjukkan niat yang jelas dan pengharapan yang tinggi
bahwa anak-anak juga akan menyukai pelajarannya karena antusiasme itu menular (Barbara,
2007 : 217).
2)
Penataan lingkungan belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan
penataan lingkungan yang dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya,
dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan
dalam diri siswa. Menurut De Porter dkk (2008), penataan lingkungan ini dapat
dilakukan dengan beberapa macam cara, antara lain:
a)
Pasang poster ikon
Ciptakan ikon atau simbol untuk setiap konsep utama
yang kita ajarkan dan gambarkan di atas selembar kertas berukuran 25 x 40 cm
atau lebih besar. Pasang poster-poster ikon tersebut di depan kelas di atas
pandangan mata, memberikan gambaran keseluruhan, tinjauan global dari bahan
pelajaran. Ini akan membantu penciptaan, penyimpanan, dan pencarian informasi
secara visual.
Guru juga dapat mengambil selangkah lebih jauh dan
menggunakan poster ikon untuk mengintip “acara yang akan datang”. Tempatkan
poster ikon unit selanjutnya pada dinding sisi lain. Jika materi ditampakkan
dengan cara demikian, minat siswa akan terpicu :”Tentang apa ya kira-kira
poster yang itu?”
b)
Pasang poster afirmasi
Poster afirmasi berisi pesan motivasi untuk siswa,
seperti “ Aku mampu mempelajarinya!” dan “Aku menjadi semakin pintar dengan
setiap tantangan baru.”Menempatkan poster-poster itu di dinding samping
setinggi mata orang duduk. Perhatikan pula bahwa poster ini juga setinggi
telinga. Pada saat siswa memandang sekeliling ruangan, poster-poster tersebut
“mengucapkan” afirmasi seperti dialog internal, sehingga menguatkan keyakinan
tentang belajar dan tentang isi yang diajarkan oleh guru.
c)
Gunakan warna
Warna
dapat dipergunakan untuk memperkuat pengajaran dan belajar siswa. Penggunaan
warna dapat di ruang kelas untuk mencatat dan penyajian materi dalam modul.
d)
Pengaturan bangku
Penataan bangku di ruang kelas memainkan peranan
penting dalam proses pembelajaran. Di ruang kelas, bangku siswa dapat disusun
untuk mendukung tujuan belajar bagi pelajaran apa pun yang diberikan. Guru
bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis
interaksi yang diperlukan.
e)
Tumbuhan, aroma, dan cahaya
Tumbuhan – tumbuhan akan menyediakan oksigen dalam
udara kita dan otak kita berkembang karena oksigen. Semakin banyak oksigen yang
didapatnya, semakin baik otak berfungsi. Menurut Hirsch dalam De Porter dkk
(2008 : 72), manusia dapat meningkatkan
kemampuan berpikir mereka secara kreatif sebanyak 30% saat diberikan wangi
bunga tertentu. Selain itu, Rogers dalam Kerri
Bartlett (2008 : 1) juga menyebutkan bahwa “The classroom mood is enhanced by lamps, providing pleasant lighting
and live plants that create a homey atmosphere. playing energizing music and
scenting the room with lemon-citrus to keep students alert and using quantum
learning key phrases with students like, “Everything Is On Purpose” and
“Failure Leads To Success. It is important to create a comfortable, safe,
positive and stimulating classroom environment for learning and taking risks.”.
Dengan demikian penataan ruang yang terang dengan
pencahayaan, ruangan yang bersih dan berbau wangi dapat meningkatkan motivasi
siswa.
f)
Musik
Adanya musik dapat
menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri siswa. Manfaat musik bagi
pembelajaran adalah :
(1) Relaksasi
dan mengurangi stress
(2) Memacu
kreativitas melalui pengaktifan gelombang otak
(3) Menstimuli
ketrampilan motorik, berbicara, dan perbendaharaan kata
(4) Mengurangi
masalah-masalah disiplin
(5) Memfokuskan
dan menyejajarkan energi kelompok
(6) Sebagai
perantara transmisi informasi sadar dan tak sadar
Pemilihan jenis musik harus diperhatikan, agar
jangan musik yang diperdengarkan malah mengganggu konsentrasi belajar siswa.
Menurut Barbara Bullard (2004 : 2) disebutkan bahwa “Music
is the only input that naturally synchronizes the brain, different musical
backgrounds can be used throughout our lives to help the brain achieve any
desired state”.
g) Memupuk
sikap juara
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih
memacu dalam belajar siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan
pujian pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula
mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara
ini siswa akan lebih dihargai.
h)
Bebaskan gaya belajarnya
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh
siswa, gaya belajar tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam quantum
learning, guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya
dan janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.
Gardner dan Veins dalam Barbara (2007) menyatakan
bahwa kecerdasan tertentu digunakan sesuai kebutuhan, sementara gaya belajar
merasuk dan mempengaruhi perilaku seseorang dalam berbagai lingkungan dan
situasi.
i)
Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas
kreasi ketika sang siswa tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan
kembali apa yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan
sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu
sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.
j)
Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah
membaca. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman,
menambah wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya
membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-buku yang
lain.
k)
Jadikan anak lebih kreatif
Siswa
yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang bermain.
Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan ide-ide
yang segar dalam belajarnya.
l)
Melatih kekuatan memori anak
Kekuatan
memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak perlu dilatih untuk
mendapatkan kekuatan memori yang baik.
Pembelajaran
quantum learning lebih mengutamakan keaktifan peran serta siswa dalam
berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya baik melalui
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan, sehingga hasil
penelitian quantum learning terletak pada modus
berbuat yaitu katakan dan lakukan. Semakin banyak indera yang terlibat dalam
interaksi belajar, maka materi pelajaran akan semakin bermakna.
0 comments:
Post a Comment